EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN BANTUAN PEMBANGUNAN PADA KELURAHAN BENTENG SAWITTO KABUPATEN PINRANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan masyarakat miskin pada Kelurahan Benteng SawittoKabupaten Pinrang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan wawancara dan observasi sedangkan teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 03 Mei sampai 03 Juni 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program bantuan pembangunan adalah upaya untuk mengurangi jumlah kemiskinan dengan jalan peningkatan pembangunan khususnya di Kelurahan Benteng Sawitto, mengingat banyak penduduk miskin yang bermukim di pedesaan. Sumber dananya diperoleh melalui sebuah metode pencairan dan penyaluran dana. Pengendalian terhadap pelaksanaan Program Bantuan Pembangunan Desa baik pengendalian terhadap kegiatan ekonomi produktif maupun kegiatan pembangunan sarana/prasarana umum kelurahan adalah untuk menjamin agar penggunaan dan pemanfaatan bantuan yang diterima oleh kelurahan dapat lebih efisien dan efektif. Lembaga kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat, sebagai wahana partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan mitra pemerintah kelurahan dalam aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan yang bertumpuh pada masyarakat. Tahap sosialisasi melalui tingkat kecamatan dan tingkat kelurahan sebuat Bottom Up Planing dijalankan melalui penetapan usulan rencana kegiatan. Dikatakan sangat berhasil dalam kegiatan pembangunan karena ditunjang oleh Partisipasi masyarakat yang sangat tinggi. Sangat memahami arti pentingnya program bantuan pembangunan desa. Potensi tenaga kerja usia produktif. Hambatan adalah : (1) sebagian masyarakat tidak terlibat dalam kegiatan tersebut (apatis) (2) budaya lokal, dimana seorang pemimpin berdomisili lebih memperhatikan masyarakatnya, (3) selain itu juga penetapan perencanaan masyarakat tidak terlibat secara langsung tetapi melalui figur yang dituahkan/tokoh masyarakat (pola patron klien) untuk memperjuangkan aspirasi mereka.