ANALISIS DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR KECAMATAN BANGKALA BARAT KABUPATEN JENEPONTO

Disiplin pegawai negeri sipil Pada Kantor Kecamatan Bangkala Barat
perlu untuk ditingkatkan, mengingat pada kenyataan di lapangan
menunjukkan masih ada beberapa kelemahan yang masih ditunjukkan oleh
pegawai. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana disiplin pegawai pada Kantor Kecamatan Bangkala Barat
Kabupaten Jeneponto yang dilihat dari aspek disiplin waktu dan disiplin kerja
yang diadopsi dari teori Disiplin oleh A.S Moenir.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif deskriptif dimana
penelitian ini memberikan gambaran secara lengkap dan mendalam tetntang
disiplin pegawai negeri sipil Pada Kantor Kecamatan Bangkala Barat
Kabupaten Jeneponto. Dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan
wawancara, observasi, dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin pegawai negeri sipil Pada
Kantor Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto dari aspek disiplin
waktu dengan 2 indikator yaitu :
a) Ketepatan waktu pegawai masuk kantor dan pulang kantor, menunjukkan
hasil yang baik meskipun ada beberpa pegawai yang datang terlambat.
b) Pemanfaatan jam kerja untuk kepentingan kantor oleh pegawai,
menunjukkan hasil yang baik meskipun sebagian pegawai tidak ada
ditempat kerja karena alasan tertentu untuk kepentingan tugas.
Aspek disiplin kerja dengan 2 indikator yaitu :
a) Pelaksanaa pekerjaan sesuai dengan prosedur menunjukkan hasil yang
baik pegawai sudah memahami prosedur kerjanya dengan baik
b) Penyelesaian pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditentukan
menunjukkan hasil yang baik meskipun terkadang peneyelesaian
pekerjaan terhabat karena pimpinan tidak ada ditempat pada saat
diminta tanda tangan dan jaringan sering tidak ada.
Rekomendasi sebagai saran yang diberikan terkait disiplin pegawai perlu
untuk ditingkatkan dari aspek disiplin waktu terutama dari kehadiran pegawai
agar seluruh pegawai bisa datang sesuai dengan jam kerja masuk kantor dan
meminimalisir tingkat keterlambatan pegawai dengan melakukan pengadaan
mesin fingerprint, meningkatkan pengawasan dan sebagian besar rumah
masyarakat jauh dari kantor yang rata-rata 13 sampai 46 kilometer kiranya
masyarakat bisa tinggal menelvon dan pegawai bisa langsung mendatangi
rumah warga yang membutuhkan terkait pelayanan.