PELAYANAN OBAT PADA SARANA PELAYANAN KEFARMASIAN DI PEDAGANG BESAR FARMASI PT.RAJAWALI NUSINDO CABANG MAKASAR

Surat Pesanan adalah Surat yang dibuat oleh calon pembeli kepada penjual yang
berisi pesanan pembelian barang lengkap dengan jumlahnya. Surat Pesanan merupakan
hal yang penting dalam bertransaksi, pertama sebagai bukti autentik pemesanan dari sarana
pelayanan ke PBF, kedua sebagai alat untuk mengontrol keabsahan pemesanandan yang
ketiga sebagai alat kontrol jika terjadi kesalahan pemfakturan atau pengiriman barang.
Pelayanan obat yang dilakukan tanpa menggunakan Surat Pesanan dari sarana
kefarmasian baik untuk pemesanan obat maupun alkes, cenderung terjadi
peningkatan kumulatif 2,5% yang tidak memiliki Surat Pesanan (SP). Fokus
penelitian ini adalah bagaimana Pelayanan Obat Pada Sarana Pelayanan
Kefarmasian di PBF PT. Rajawali Nusindo Cabang Makasar. Teknik pengelolaan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data deskriptif yang menjelaskan dan menguraikan data yang
didapat dari lapangan. Kemudian dianalisis, diinterpretasikan dan ditarik kesimpulan. Teknik pengumpulan data dengan menggali informasi atau data secara lisan dari 17
informan diPBF PT. Rajawali Nusindo Cabang Makasar dan 10 informan eksternal,
yang dilengkapi dengan pedoman wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, surat pesanan belum diberikan karena
adanya beberapa factor yaitu Apoteker tidak ada ditempat,
sehinggasuratpesananbelumditandatangani. Surat pesanan tidak langsung diberikan
atau disiapkan pada saat pemesanan barang dengan alas an adanya salah satu
item barang yang tidak terpenuhi baik dari segi jumlah pesanan maupun jenis
barang. Surat pesanan tidak ada, disebabkan karena outletnya jauh (luar kota
makasar). Pada saat pengantaran barang, beberapa outlet tidak memberikan
dengan alas an surat pesanan tersebut akan diberikan ke salesman area, dan Surat
pesanan diberikan pada saat barang diterima dioutlet.

Kata kunci: Pelayanan, Sarana Pelayanan dan Surat Pesanan