ANALISIS PENGEMBANGAN KOMPETENSI INSEMINATOR (STUDI KASUS: PROGRAM UPSUS SIWAB PADA DINAS PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN GOWA)

Kompetensi inseminator dapat dilihat dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku. Adapun permasalahan kompetensi inseminator seperti inseminator kurang aktif, jumlah inseminasi buatan tidak berbanding lurus dengan jumlah kelahiran ternak, masih terdapat kematian ternak hasil inseminasi buatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengembangan kompetensi Inseminator (Studi Kasus: Program UPSUS SIWAB pada Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 8 orang yang berasal dari lingkup Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa, terdiri atas: Kepala Dinas, Kepala Bidang Produksi dan Penyebaran Ternak, Kepala Seksi Pembibitan Ternak, Kepala Seksi Pakan dan Teknologi, serta 2 orang inseminator dan 2 orang peternak. Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain wawancara, observasi, dan telaah dokumen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, akan tetapi hasil yang diharapkan belum maksimal. Peneliti merekomendasikan beberapa alternatif saran, yakni: (1) diharapkan adanya peta kompetensi inseminator; (2) melakukan kerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah yang memiliki pelatihan kompetensi; dan (3) melakukan evaluasi inseminator setiap empat bulan sekali dalam setahun.

Kata Kunci: Kompetensi Inseminator, Inseminasi Buatan, Program UPSUS SIWAB