EFEKTIVITAS PELAYANAN KESEHATAN KUNJUNGAN IBU HAMIL DI DESA KAFETAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAKAI KECAMATAN UNA-UNA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah cakupan pelayanan
kesehatan kunjungan K1 dan K4 serta tingginya angka kematian ibu dan bayi di
wilayah kerja Puskesmas Wakai Kecamatan Una-Una dilihat dari sistem
bagaimana prosedur dan metode, personal perilaku dilihat dari motivasi, presepsi,
dan pembelajaran, sarana prasarana dilihat dari fasilitas pelayanan dan sarana
kerja dan masyarakat dilihat dari budaya dan pendapatan, berdasarkan permasalah
tersebut maka peneliti bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apa yang
mempengaruhi cara kerja bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu
hamil di Desa Kafetan wilayah kerja Puskesmas Wakai Kecamatan Una-Una
Kabupaten Tojo Una-Una.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif,
untuk mengerti makna suatu kejadian atau peristiwa untuk berinteraksi dengan orangorang
dalam situasi/fenomena tersebut, untuk dapat mengungkapkan data secara kualitatif
dan disajikan secara naratif, dengan mengkaji informan yang memiliki keterkaitan
dengan fokus permasalahan, sumber data terdiri atas data sekunder dan data
primer dengan model triangulasi dengan analisis data dengan teknik pengupulan
data yang berbeda-beda dalam reduksi data proses pemilihan, pemfokusan,
penyederhanaan pemisahan, dan pertransformasian data “mentah” hasil catatan
dilapangan.
Penelitian menujukan bahwa pelayanan kesehatan ibu hamil di Desa
Kafetan wilayah kerja Puskesmas Wakai dengan empat di mensi yang terdiri dari
sistem, personal perilaku, sarana prasarana, dan masyarakat menujukan belum
semuanya efektif. Pada di mensi sistem yang seharusnya pemeriksaan ibu hamil
meliputi 10 bentuk kegiatan yang melibatkan lintas program, ada 4 kegiatan
pemeriksaan yang jarang dilaksanakan setiap triwulan berjalan di tingkat desa
yaitu nilai status gizi, pemeriksaan laboratorium, tatalaksana kasus, dan temu
wicara. Pada dimensi personal perilaku pelayanan ibu hamil di Desa Kafetan telah
efektif karena didukung dengan regulasi yang tegas dari Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia tahun 2002 pengangatan bidan PTT yang bertugas di desa.
Pada di mensi sarana prasarana belum efektif baik fasilitas pelayanan maupun
sarana kerja yang masih kurang, tidak mendukung dan tidak memenuhi syarat.
Sementara pada dimensi masyarakat di Desa Kafetan juga belum efektif
dikarnakan kepercayaan mitos masyarakat dan pendapatan yang lemah atau
kurang mendukung, yang semuanya menjadi masalah dalam mencapai efektivitas
pelayanan kesehatan kunjungan ibu hamil baik di tingkat puskesmas lebih-lebih
pada tingkat desa.