IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DI KABUPATEN ENREKANG (STUDI KASUS PASAR SENTRAL ENREKANG)

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana implementasi Kebijakan Retribusi Pelayanan Pasar di
Kabupaten Enrekang (Studi Kasus Pasar Sentral Enrekang)”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif dengan pendekatan studi kasus yaitu memberikan gambaran
secara kualitatif fakta, data atau objek material yang bukan merupakan
angka, melainkan ungkapan bahasa atau wacana melalui interpretasi yang
tepat dan sistematis. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Dinas
Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang .
Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi Kebijakan
Retribusi Pelayanan Pasar dipasar sentral enrekang ini belum berhasil
secara maksimal disebabkan karena minimnya kualitas sumber daya
manusia yang bertugas sebagai kolektor, anggaran yang tersedia juga
minim dimana anggaran yang ada hanya untuk gaji/honor para kolektor,
sedangkan anggaran untuk penegakan retribusi pelayanan pasar tidak ada,
serta sarana dan prasaran pemungutan retribusi pasar sangat minim.
Disamping itu disposisi yakni komitmen yang tidak tegas para implementor
dalam melaksanakan kebijakan ini Hal tersebut terjadi karena para
implementor yang melaksanakan kebijakan ini tidak komitmen dalam
melaksanakan ketentuan yang ada dalam kebijakan retribusi pelayanan
pasar. Faktor lain yang membuat tidak maksimalnya kebijakan ini adalah
struktur birokrasi yaitu tidak adanya (Standart Operating Procedure) (SOP)
para kolektor dalam melaksanakan tugas. Walaupun struktur
organisasinyasudah baik. Untuk itu disarankan agar segera
menganggarkan biaya operasional penegakan kebijakan retribusi
pelayanan pasar dan biaya untuk pengadaan sara dan prasaran retribusi
pasar seperti meubeler kantor UPT dan seragam para kolektor. Disamping
itu diharapkan komitmen dan ketegasan para implementor untuk
menjalankan kebijakan ini sesuai dengan ketentuan yang ada dalam
kebijakan retribusi pelayanan pasar. Kemudian disarankan untuk segera
membuat SOP sebagai acuan dalam bekerja