ANALISIS MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MUSATFAK KABUPATEN JAYAWIJAYA

Permasalahan pada penelitian ini adalah Bagaimana Manajemen
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Musatfak. Berdasarkan
permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui manajemen pelayanan kesehatan di Puskesmas
Musatfak
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan
data melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen . Informan
penelitian adalah Kepala Puskesmas, Kepala Tata usaha, Dokter, staf
yang dipilih secara purvosive (sengaja) dengan jumlah informan
sebanyak 9 orang. Pengolahan dan analisis data adalah analisis
adaptasi model interaktif Miles dan Huberman yang dilakukan melalui
lima tahapan yaitu tahap pengumpulan data, reduksi data, display
data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Manajemen
pelayanan kesehatan dilihat dari aspek perencanaan di Puskesmas
Musatfak belum terlaksana dengan baik karena masih ada proses
belum dilaksanakan yaitu rapat lintas sektor, 2) Manajemen dilihat dari
aspek pengorganisasian di Puskesmas Musatfak belum terlaksana
dengan baik, karena Penempatan petugas belum sepenuhnya sesuai
dengan disiplin ilmu yang dimiliki. 3) Manajemen dilihat dari aspek
pelaksanaan pelayanan di Puskesmas Musatfak belum terlaksana
dengan baik karena pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu yang
disebabkan oleh kurangnya transportasi, tempat kegiatan hanya bisa
ditempuh dengan jalan kaki, 4) Manajemen dilihat dari aspek
pelaporan di Puskesmas Musatfak belum terlaksana dengan baik,
karena penyelesaian laporan tidak tepat waktu disebabkan oleh
kurangnya sarana misalnya laptop. 5) Manajemen dilihat dari aspek
pengawasan/monitoring belum efektif, karena kepala Puskesmas dan
Kepala Tata Usaha belum melakukan supervise ke lapangan dan
pengawasan Dinas Kesehatan belum rutin dilakukan. Untuk
meningkatkan manajemen pelayanan di Puskesmas Musatfak, maka
manajemen Puskesmas perlu melakukan rapat lintas sektor,
permintaan tenaga yang belum ada dan yang masih kurang di
Puskesmas, menambah akomodsasi bagi petugas, supervise ke
lapangan, penambahan sarana misalnya laptop