SISTEM PENGELOLAAN OBAT PROGRAM SATU PINTU (ONE GATE POLICY) DI PUSKESMAS PEKKAE KABUPATEN BARRU

Ketersediaan obat yang bermutu dan berkhasiat merupakan salah
satu faktor penting dalam upaya pelayanan kesehatan. Hal ini dapat
terpenuhi jika sistem pengelolaan obat dilaksanakan secara optimal dan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. . Adapun permasalahan yang
terdapat di Puskesmas yakni tidak terpusatnya sistem pengelolaan obat
di Instalasi Farmasi dan belum dikelola sepenuhnya oleh tenaga
kefarmasian terutama obat-obat program. Berdasarkan hal tersebut tujuan
dari penelitian ini adalah bagaimana menerapkan pengelolaan obat yang
standar dengan Sistem Pengelolaan Obat Program Satu Pintu (One Gate
Policy) Di Puskesmas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Action Research yang
terdiri dari empat tahap yaitu: identifikasi masalah, perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, evaluasi tindakan, menggunakan teknik
pengambilan sampling yaitu purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di
Puskesmas Pekkae Kabupaten Barru. Dengan informan yang terdiri dari
Kepala Puskesmas, 12 pengelola program dan 2 orang dari kefarmasian.
Hasil dari penelitian ini adalah penerapan sistem pengelolaan obat
program satu pintu (One Gate Policy) melalui tiga tahapan proses yaitu
penyusunan SOP dan sosialisasi, pembenahan gudang penyimpanan obat
dan peningkatan kemampuan petugas obat dalam pengelolaan obat yang
sesuai standar. Untuk lebih mengoptimalkan penerapannya diperlukan
pemenuhan sumber daya yang memadai meliputi peningkatan
pengetahuan dan keterampilan petugas obat secara intens dan
penambahan sarana prasarana penyimpanan sesuai dengan standar yang
berlaku. Untuk itu diperlukan dukungan dari pemegang kebijakan melalui
advokasi dengan menggunakan Policy Brief