PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA BAGIAN PENYAKIT DALAM DI RSUD SAWERIGADING KOTA PALOPO

Salah satu aspek penting dalam pengendalian mutu layanan rumah sakit adalah keberadaan komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Namun demikian, hanya 40% Rumah Sakit di Indonesia yang memiliki PPI. Itupun belum berfungsi optimal. Akibatnya, penyebaran infeksi penyakit dan kecelakaan akibat kerja pada fasilitas pelayanan kesehatan ini masih berisiko tinggi. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) oleh petugas dalam melakukan pelayanan kesehatan, dan dihasilkannya modul penggunaan APD pada bagian penyakit dalam di RSUD Sawerigading Kota Palopo. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sedangkan jumlah sampel yang diperoleh dengan pendekatan exhaustive sampling sebanyak 28 orang yang terdiri dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam sebanyak 3 orang, perawat pada instalasi rawat jalan sebanyak 2 orang, dan perawat pada instalasi rawat inap sebanyak 23 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan petugas tentang penggunaan APD umumnya berkategori sangat baik. Adapun sikapnya, umumnya sangat setuju dengan setiap upaya peningkatan penggunaan APD. Sedangkan tindakannya menggunakan APD umumnya berkategori baik, namun tindakan yang sifatnya spesifik belum sepenuhnya optimal. Berdasarkan temuan tersebut, maka direkomendasikan bahwa pengetahuan, sikap dan tindakan petugas untuk menggunakan APD saat bekerja yang sudah berkategori sangat baik atau baik perlu dijaga dan ditingkatkan melalui upaya-upaya penyadaran yang berkelanjutan. Bahan bacaan berupa modul penggunaan APD perlu diadakan dan diletakkan pada area yang terjangkau pada seluruh bagian di Rumah Sakit. Sedangkan dari aspek tindakan perlu ditingkatkan dengan upaya-upaya yang lebih tegas, misalnya dengan pendekatan reward and punishment.

Kata Kunci: alat pelindung diri, rumah sakit.