OPTIMALISASI PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI PADA ASUHAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM MASSENREMPULU ENREKANG

Salah satu kebijakan pemerintah menurunkan angka kematian bayi
di
Indonesia adalah meningkatkan pemberian air susu ibu
eksklusif,dengan langkah awalnya adalah pelaksanaan inisiasi menyusu
dini. pelaksanaan inisiasi menyusu dini belum optimal salah satu
penyebabnya adalah petugas kesehatan kurang memfasilitasi ibu dan
bayi dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini, dengan berbagai alasan
diantaranya ibunya kelelahan, pasien masih banyak, kurangnya waktu
dan lain–lain. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti tertarik
melakukan penelitian tentang optimalisasi pelaksanaan inisiasi menyusu
dini pada asuhan bayi baru lahir di Rumah Sakit Umum Massenrempulu
Enrekang menggunakan Teori Donabedian dengan pendekatan input,
proses dan outcome.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
kualitatif,
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subyek penelitian, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan
memanfaatkan berbagai metode yang alamiah. Teknik pengumpulan data
dengan cara Wawancara mendalam, observasi, studi dokumen dengan
teknik analisa data secara kualitatif meliputi reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan dengan informan sebanyak 6 orang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan IMD dari
aspek input belum optimal walaupun sebagian besar bidan telah
mengetahui tentang IMD dan mendapatkan pelatihan terkait IMD namun
tidak mendapatkan dukungan dana dari rumah sakit serta pencatatan
yang tidakl engkap, di samping itu sebagian besar ibu bersalin tidak
mengetahui tentang IMD. Dari aspek proses pelaksanaan IMD di Rumah
Sakit Umum Massenrempulu juga tidak maksimal sebab masih terdapat
langkah-langkah IMD yang tidak dilakukan oleh bidan dan dari aspek
outcome belum memadai hal ini disebabkan bidan yang tidak mematuhi
pedoman yang telah ada untuk IMD serta tingkat keberhasilan IMD yang
rendah. Olehnya itu diperlukan upaya-upaya untuk lebih mengoptimalkan
pelaksanaan IMD diantaranya adalah mengalokasikan dana untuk
peningkatan kompetensi bidan, adanya pemantauan bidan dalam
melaksanakan IMD dan proses pencatatan IMD, perlunya pembinaan
dalam pelaksanaan IMD dan perlu adanya kerjasama lintas sektor dan
lintas program demi keberhasilan IMD