ANALISIS KEMAMPUAN DAN MOTIVASI PEGAWAI PADA KANTOR KESYAHBANDARAN UTAMA MAKASSAR (Studi Kasus : Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan)

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana Kemampuan dan Motivasi Pegawai Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar khususnya pegawai pada Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana aspek kemampuan dan motivasi pegawai Sub bagian Perencanaan dan Keuangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang berhubungan dengan kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, meliputi : pengetahuan, keterampilan dan sikap; dan motivasi pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, meliputi : (1) motivasi intrinsik yaitu; keinginan berprestasi, pengakuan, tanggung jawab, pengembangan karir, minat pada pekerjaan, dan (2) motivasi ekstrinsik yaitu ; kebijakan organisasi dan administrasi, supervisi, gaji, kondisi kerja, dan hubungan antar personal dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya. Informan dalam penelitian ini berjumlah enam orang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan observasi. Keabsahan datanya dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pegawai Sub bagian Perencanaan dan Keuangan cukup memadai ditinjau dari indikator pengetahuan dan sikap yang dimiliki pegawai, namun pada indikator keterampilan, masih kurang sehingga dapat diberikan saran kepada manajemen agar mendorong pegawai Sub bagian Perencanaan dan Keuangan mengikuti pelatihan-pelatihan teknis yang terkait bidang tugasnya. Sedangkan dari aspek motivasi pegawai, ditinjau dari motivasi dari dalam diri pegawai (intrinsik) sudah baik, namun pada motivasi dari luar (ekstrinsik) masih perlu ditingkatkan. Sehingga diberikan saran terhadap pihak manajemen agar senantiasa melakukan supervisi atasan secara teknis, memberikan pengakuan atas hasil kerja pegawai, dan menganggarkan biaya untuk pengadaan fasilitas kerja pegawai Sub bagian Perencanaan dan Keuangan agar kinerjanya menjadi optimal.