KINERJA PENYULUH PERTANIAN DAN KEHUTANAN DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN PETANI (STUDI KASUS WILAYAH KERJA BPPK KECAMATAN SANROBONE) KABUPATEN TAKALAR

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana kinerja penyuluhan pertanian dan kehutanan dalam berkomunikasi dengan petani di Wilayah Kerja BPPK Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar”. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kinerja penyuluh pertanian dan kehutanan dalam berkomunikasi dengan petani di Wilayah Kerja BPPK Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar.
Metode Penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan deskriptif, yaitu untuk menggambarkan bagaimana tingkat efektivitas kinerja penyuluhan pertanian dan kehutanan dalam berkomunikasi dengan petani di Wilayah Kerja BPPK Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar, dilihat dari aspek pengetahuan penyuluh, keterampilan berkomunikasi, dan motivasi komunikasi penyuluh. Populasi penelitian adalah seluruh petani di Wilayah Kerja BPPK Kecamatan Sanrobone yang berjumlah 810 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan metode Taro Yamane, sehingga didapatkan jumlah sampel peneltian sebanyak 89 orang. Untuk mendapatkan data yang komprehensif, mak digunakan angket (kuesioner) sebagai sumber data primer. Untuk mendukung kevalidan data hasil angket maka dilakukan wawancara kepada kepala BPPK Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar, dan 6 orang ketua kelompok tani binaan yang ada di Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja penyuluh pertanian dan kehutanan dalam berkomunikasi dengan petani di Wilayah Kerja BPPK Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar sudah efektif dilihat dari aspek pengetahuan, keterampilan berkomunikasi dan motivasi komunikasi penyuluh.