ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN PADA BADAN KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT PROVINSI SULAWESI BARAT

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah gaya kepemimpinan pada Badan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Sulawesi Barat?. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengentahui gaya kepemimpinan pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Sulawesi Barat.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif, instrumen penelitian dengan cara penyebaran kuesioner kepada puluh lima puluh empat (54) responden pada pegawai Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Sulawesi Barat, pedoman wawancara, dokumentasi yang kemudian disajikan. Teknik analisa data menggunakan tabel frekuensi dan interval kategori pada masing-masing variabel gaya kepemimpinan dengan sub variabel instruktif, konsultatif, partisipatif dan delegatif.
Hasil penelitian menujukkan bahwa gaya kepemimpinan pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Sulawesi Barat diakui responden (1) gaya instruktif kadang-kadang terjadi yang ditandai pimpinan dominan memberikan instruksi yang tidak bisa dibantah, tidak menerima saran dan kritik dari bawahnnya, (2) gaya konsultatif dan (3) partisipatif kadang-kadang juga terjadi yang ditandai kadang terjadi komunikasi dua arah, bermusyawarah dan melibatkan bawahannya dalam pemecahan masalah, (4) gaya delegatif pimpinan jarang memberikan kebebasan pegawai, diantara ke empat gaya kepemimpinan tersebut yang paling dominan adalah gaya instruktif. Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara langsung dengan responden dan observasi dan pengalaman peneliti. Namun karena objeknya adalah prilaku pegawai yang sangat rentan dengan situasi dan perubahan, maka disarankan kepada pimpinan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Sulawesi Barat harus dapat memahami situasi dan kondisi harus melakukan instruksi kepada bawahan atau ia berpartisipasi dalam pemecahan masalah, serta perlu mendengar saran atau kritik dari bawahannya supaya tercipta suasana harmonis dalam kantor.