KEBIJAKAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ENREKANG

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pelaksanaan Kabijakan
Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor: 9 Tahun 2012 tentang kawasan tanpa rokok itu
berjalan pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptip kualitatif yaitu memberikan
gambaran secara kualitatif fakta, data atau objek material yang bukan merupakan angka, melainkan
ungkapan bahasa atau wawancara melalui interpretasi yang tepat dan sistematis. Unit analisis dalam
penelitian ini adalah Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang Adapun yang menjadi informan
dalam penelitian ini terdiri dari Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Enrekang,
Kepala Bagian Umum, Sub Bagian Pengangran, Kasubag, Staf, tamu-tamu/msayarakat dan Pedagang
yang ada Dikantor Sekretariat Daerah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi Peraturan Daerah belum berhasil secara
maksimal disebabkan karena kurangnya pemahaman para Aparatur Sipil Sekretariat Daerah sebagai
implementor kebijakan karena tidak adanya sosialisasi terhadap Peraturan Daerah tersebut. Selain itu
sikap dan prilaku sebagian Aparatur Sipil Negara yang kurang memiliki integritas dalam melaksanakan
kebijakan tersebut. Kurangnya fasilitas prasarana dan biaya yang mendukung berjalannya dari
Peraturan Daerah tersebut. Faktor lain yang juga menghambat yaitu aktivitas merokok yang sudah
menjadi tradisi dan membudaya ditengah-tengah masyarakat maupun Aparatur Sipil itu sendiri yang
sangat sulit untuk dihilangkan. olehnya itu disarankan untuk memberikan pemahaman dan pengertian
kepada Aparatur Sipil, Tamu/Masyarakat dampak negatif dari Merokok baik itu yang merokok lebih�lebih yg ada di sekitarnya dan mensosialisasi secara mendalam kepada Aparatur Sipil tentang Perda
tersebut, dan untuk melaksankan agar dapat berjalan dengan baik sesuai yang di ingin maka perlu
dukungan berupa Dana untuk kegiatan tersebut.