PENGEMBANGAN DESAIN KEMASAN FOOD GRADE PADA INDUSTRI F&B

Sektor UMKM memberikan konstribusi sebesar 61% yang setara dengan Rp
9.580 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) bahkan UMKM berkontribusi
sebesar 97% terhadap penyerapan tenaga kerja. Warung Limboto merupakan
salah satu UMKM yang bergerak di bidang industri makanan, dalam memasarkan
produknya Warung Limboto masih menggunakan kemasan styrofoam yang
didalamnya mengandung zat-zat aditif dan dapat bermigrasi ke makanan yang
dikemas karena bersifat karsinogenik. Kemasan tersebut masih memiliki banyak
kelemahan seperti tidak terdapat informasi mengenai produk, tidak tahan akan
suhu panas makanan, berbahaya bagi kesehatan manusia, dan tidak tahan pada
tekanan sehingga mudah melekuk. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
desain kemasan food grade pada Warung Limboto. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pendekatan ini melibatkan pengumpulan
dan analisis data secara sistematis melalui observasi dan wawancara yang
dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada pihak terkait untuk
memperoleh data penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pengembangan desain kemasan food grade pada industri F&B dilakukan melalui
delapan tahapan pengembangan produk yaitu tahapan penciptaan ide yang
diperoleh dari lima indikator kriteria kemasan yaitu penampilan, perlindungan,
fungsi, biaya, dan penanganan limbah. Setelah memperoleh hasil penciptaan ide
kemudian diolah melalui tahapan selanjutnya yaitu penyaringan ide,
pengembangan konsep, strategi pemasaran, analisis bisnis, pengembangan
produk, uji coba pemasaran, dan komersialisasi. Setelah melalui tahapan tersebut,
maka hasil penelitian yang diperoleh adalah desain kemasan food grade berbahan
ivory dengan lapisan plastik polyethylene (PE) yang tahan akan suhu panas
makanan, minyak dan air.

Kata Kunci: Pengembangan produk, desain, kemasan, food grade, F&B